Sudah lama sekali kegiatan bersepeda tidak ku lakukan dan karena sedang ada waktu luang, butuh refreshing akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi seorang teman dan mengajak "nggowes" pagi hari dengan tujuan daerah Imogiri.
Akhirnya kami janjian untuk berangkat jam setengah enam pagi... Tetapi pagi itu aku sudah bangun sebelum jam 5 dan akhirnya belum ada jam setengah enam kami sudah berangkat.
Alhamdulillah ... udara pagi itu sangat sejuk, dingin dan masih segar ...melewati daerah persawahan yang hijau, mengingatkan kami pada perbincangan yang sedang heboh "crop circle" ... Akhirnya obrolan berlanjut sampai tak terasa sudah sampai di daerah pasar lama imogiri. Mulai daerah itu, jalan mulai menanjak. Sangat terasa sekali pada saat mengayuh sepeda.
Tak lama kemudian sampai lah kita di daerah terminal Imogiri ...
bingung mau lanjut kemana, akhirnya meneruskan sampai pintu sebelum tangga ke makam ..

Makam kerajaan Imogiri terletak di sebuah bukit dengan sekitar 12 km dari Jogja. Makam ini tak hanya merupakan makam keluarga kraton Jogja, namun juga merupakan makan keluarga kraton
Untuk mencapai lokasi makam yang terletak di puncak bukit, terdapat sebanyak 345 anak tangga yang harus didaki. Makam kerajaan Imogiri hanya dapat dikunjungi pada hari Senin pukul 10.00-12.00 WIB atau Jumat pukul 13.00-16.00 WIB.
dan akhirnya setelah keliling sebentar di depan tangga makam raja-raja imogiri kita lanjut ke makam seniman. Menuju tempat itu sangat menguras tenaga... jalan yang menanjak sekali memaksa kami turun dari sepeda dan jalan kaki.... sampai di seniman ... ternyata sudah beda sekali dengan yang pernah ku lihat dulu... kurang terawat!!!!
Tapi udara pagi itu sungguh sangat bersahabat (mengobati rasa rindu di daerah hutan pinus) ...
2. Makam Seniman
Makam Seniman `Giri Sapto` di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I.Yogyakarta. Pendirian makam ini berasal dari ide dari (alm) Sapto Hudoyo pelukis di Pajimatan Imogiri. Makam yang biasanya berkesan keramat dan angker tidak terlihat di makam seniman ini, tempat ini lebih berkesan seperti taman. Apa mungkin yaw, karena pendirinya seorang seniman jadi makam ini sangat terkesan sekali kaya akan seni sehingga nuansa makam nya tidak terlalu menonjol.
beberapa saat di makam seniman setelah istirahat sejenak kami mulai menempuh perjalanan pulang ...
Selama perjalanan sebenarnya banyak obyek wisata yang kami lewati tetapi kita hanya lewat saja heheehehe....
seperti daerah desa wisata kebon agung dan bendung tegal.
3. Desa Wisata Kebon Agung
Desa Kebonagung merupakan salah satu desa wisata di Kecamatan Imogiri, Bantul. Desa ini terkenal sebagai Desa Wisata Pertanian dan Budaya “ Kebonagung ” yang terletak sekitar 17 km selatan Kota Yogyakarta. Letak desa wisata ini juga berdekatan dengan lokasi Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri. Wisatawan yang datang ke Desa Wisata Kebonagung bertempat tinggal di homestay yang menyatu dengan rumah penduduk sehingga mereka bisa mengamati dan mengikuti langsung kehidupan sehari-hari penduduk. Kegiatan yang tidk biasa bagi kehidupan wisatawan seperti membajak sawah, bercocok tanam, berternak, dan berbagai kegiatan pertanian lainnya. Selain itu, wisatawan juga bisa belajar membatik, kerawitan, memasak makanan tradisional, dan menonton pertunjukan seni tradisional seperti gejog lesung dan jatilan.
Daya tarik yang coba ditawarkan Desa Wisata Kebonagung adalah keterlibatan langsung wisatawan dalam kegiatan pertanian masyarakat seperti membajak sawah. Wisatawan asing maupun wisatawan dalam negeri asal perkotaan menyenangi kegiatan seperti ini. Selain wisata pertanian dan budaya, Desa Wisata Kebonagung menyajikan wisata air seperti canoeing dan perahu naga di Bendung Tegal.

Bendung Tegal terletak di Desa Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tempat ini memiliki potensi menjadi obyek wisata air. Bendung yang memiliki luas tiga hektar dengan lebar bendungan sekitar 100 meter ini memang ideal untuk dikembangkan menjadi obyek wisata air terpadu.
Selanjutnya kami melewati obyek wisata kuliner yakni Rempeyek asli Pelemmadu. Paling suka dengan rempeyek teri nya yang yummy ...

Obyek wisata kuliner ini terletak di Dusun Pelem Madu, Sriharjo, Imogiri. Rempeyek adalah camilan tradisional dari tepung beras dengan campuran aneka kacang. Di dusun ini pembuatan rempeyek sudah menjadi penghasilan utam hampir seluruh warga. Usaha ini sudah ada sejak tahun 1994 namun baru booming pada tahun 2005. Tidak hanya di daerah jawa rempeyek ini juga sudah menembus pasar internasional.
Sentra rempeyek menjadi obyek terakhir yang kami lewati ... sayang waktu sepedaan ga bawa uang banyak jadi ga bisa mampir beli rempeyek hehehehe....
2 komentar:
wooo dolan ra ajak2
hehehehe.. itu mendadak...ayow kpan2 lagi....
Posting Komentar