MODUL 1
PENGANTAR ARC VIEW
A. Tujuan
1.Mahasiswa mampu menampilkan data ke dalam view
2.Mahasiswa mampu melakukan editing legenda peta
3.Mahasiswa mampu melakukan map unit dan memberi nama view
4.Mahasiswa mampu membuat Lay Out peta sesuai dengan standart yang berlaku
B. Dasar Teori
Arc View merupakan sebuah software pengolah data spasial. Software ini memiliki berbagai keunggulan yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan pengolah data spasial. Arc view memiliki kemampuan dalam pengolahan atau editing arc, menerima atau konversi dari data digital lain seperti CAD, atau dihubungkan dengan image seperti format JPG, TIFF atau image gerak.
Software ArcView ditampilkan dalam bentuk Window sehingga memudahkan pengoperasiannya. Arc View mengelompokkan macam dan fungsi window beserta tool yang ada yang berkaitan dengan pemetaan dalam 2 bagian, yaitu :
Main menu : merupakan control bar yang terdiri dari menu bar, pushbuttton, dan tool button. Masing-masing dokumen ArcView mempunyai control bar yang menjadi tersedia bila dokumen tersebut aktif.
Project Window : menampilkan komponen modul view, tables, charts, layout dan script (icon standar). Komponen tersebut merupakan interface dari penggunaan dokumen dalam proyek ArcView.
1. Menu Bar
Baris pilihan menu biasanya ditampilkan pada bagian atas dari control bar. Item menu tambahan untuk masing-masing pilihan dikeluarkan dengan cara mengklik pointer pada pilihan tersebut. Sebagai contoh adalah pada menu file seperti gambar berikut, akan muncul item tambahan close, close all, set working direktori, dan save project yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Close untuk perintah menutup view window, close all untuk menutup project window.
2. Pushbutton bar
Pushbutton merupakan metode interaksi yang lebih cepat untuk menjalankan perintah-perintah dari pada melalui menu bar. Pushbutton bar pada umumnya terdiri atas item-item menu yang sering digunakan. Contohnya adalah seperti gambar berikut.
3. Tool Button Bar
Tool button bar merupakan kumpulan tool button yang satu sama lainnya saling mengatur suatu prosedur tertentu dengan menggunakan cursor. Setelah dipilih tool button tersebut tetap aktif hingga tidak dipilih lagi. Karena tool button saling mempengaruhi satu dengan yang lain, maka setiap saat hanya satu tool button yang dapat dipilih.
Peta yang telah selesai diedit harus melalui sebuah proses layout untuk siap cetak. Layout adalah sebuah proses menata dan merancang letak-letak properti peta, seperti judul peta, legenda, orientasi, label dan lain-lain. Peta yang di-layout dimaksudkan untuk memperjelas dan memberikan keterangan yang benar kepada pengguna peta tersebut.
Hal yang harus dilakukan sebelum melakukan layout pada peta adalah aturan-aturan standar dalam pembuatan peta yang mengikuti kaidah kartografi. Ini sangat penting karena peta merupakan bentuk penyajian data yang harus dapat digunakan secara universal, baik oleh kalangan yang sering menggunakan peta maupun orang awam. Oleh karena itu dalam penyajiannya, disamping akurasi data, diperlukan juga unsur seni, sehingga sebuah peta tampak menarik dan memuat informasi yang mudah di mengerti bagi penggunanya.
Adapun kaidah-kaidah kartografi yang sering dipakai dan harus diperhatikan antara lain adalah :
1. Urutan/susunan dalam penempatan layer peta, yaitu layer titik (point) ditempatkan paling atas, kemudian layer garis (line), dan paling bawah adalah layer area (polygon). Layer sungai ditempatkan dibawah layer jalan, dll.
2. Dalam pemilihan symbol dan komposisi warna sebaiknya juga dikaitkan dengan fenomena yang ada. Misalnya untuk tubuh air dipilih warna biru, daerah hutan hijau, dll. Sebetulnya aturan dalam pemilihan warna, adalah tidak mutlak harus demikian karena yang terpenting adalah kesesuaian komposisi sehingga sebuah peta tampak bagus dan menarik seperti yang telah disebutkan diatas tanpa meninggalkan keakuratan data.
C. Langkah Kerja
1. Menampilkan Data Kedalam View
a.Klik Star Program ESRI ArcView GIS 3.3
b.Pilih “with a new View” klik OK, bila program ArcView baru pertama kali dibuka
c.Klik No untuk pertanyaan “Would you like to add data to the View now ?” Selanjutnya muncul project window dengan title bar yang aktif pada view
d.Klik Add Theme button
e.Arahkan pointer ke Direktori c:\esri\esridata\canada…
f. Klik Data Source Types, pilih Feature Data Source
g. Klik ganda file-fle :
cities .shp
Roads_rt.shp
Roads.shp
Rivers.shp
Province.shp
Lakes.shp
Drainage.shp
h. Sekarang semua tema (theme) sudah tampil pada view seperti terlihat pada Gambar 4.
2. Editing Legenda Peta
Tema peta yang ditampilkan pada view window perlu diedit, baik, warna, jenis, ukuran simbol, serta label pada legenda. Pada contoh dibawah ini tema peta : Province.shp yang akan diedit yaitu :
a. Double klik tema Province.shp
b. Pilih graduate color pada kolom legend type, pilih area pada clasification field dan pilih sea floor elevation pada kolom color mamps.
c. Double klik pada salah satu warna pada kolom symbol untuk menampilkan symbol Fill pallet.
d. Klik color pallet button, pilih foreground pada color dialog dan pilih warna yang dikehendaki.
e. Klik fill pallet button, pilih jenis arsiran poligon.
f. Ulangi langkah-langkah diatas unutk merubah semua warna sesuai yang dikehendaki. Setelah selesai tutup window symbol pallet
g. Klik salah satu teks pada kolom label, ubah teks sesuai dengan tema peta. Ulangi juga untuk teks yang lainnya.
h. Klik apply pada legend editor untuk mengakhiri bagian ini.
Nama tema peta yang ditampilkan pada view windows di atas masih dalam kondisi default seting arcView, dimana nama tema sesuai dengan nama file shape-nya. Untuk merubah nama tema, langkah-langkahnya adalah :
a. Aktifkan tema Province.shp
b. Klik menu theme kemudian pilih properties
c. Ketik “Luas_area_province” pada kolom dialog theme name, klik ok.
d. Lakukan langkah-langkah diatas untuk tema peta lainnya, sehingga dipastikan semua tema telah diedit legendanya sesuai dengan keinginan kita. Selanjutnya tema-tema tersebut diatas perlu ditampilkan pada layar monitor.
e. Untuk menampilkan keseluruhan tema peta yang telah telah diedit legendanya pada view yaitu dengan meng-klik cek box masing-masing tema.
f. Klik zoom to full extent button untuk menampilkan semua peta.
3. Menentukan Map Unit dan Memberi Nama View
Map unit merupakan satuan unit lapangan (permukaan bumi) terhadap tampian peta atau proyeksi satuan ukuran permukaan bumi terhadap satuan peta. Pada arcView setting dari map unit digunakan untuk menentukan skala tampilan.
Langkah untuk menentukan map unit dan pemberian namapada view :
1. Pilih properties pada view menu bar.
2. Ketik ‘Canada’ dikolom name, pada view properties
3. Pada kolom dialog map unit : pilih ‘meter’ dan pada kolom dialog distance unit : pilih ‘meter’ selanjutnya klik OK
4. Membuat Lay Out Peta
a. Menentukan ukuran dan orientasi kertas untuk cetak / print out peta
Klik ganda ikon Layout pada Project Window
Arahkan kursor ke Layout pada menu bar, kemudian pilih Page Setup. Isikan pilihan
Page size : Letter
Units : Centimeters
Orientation : Landscape
Kemudian klik OK
Klik maximize button pada sudut kanan titel bar Layout1, untuk memperbesar layar tampilan window
Pada menu bar pilih layout, kemudian klik propertis…,
- Ketik ‘CANADA REEF BASEMAP’ unutk memberi titel layout
- Klik cek box snap to grid untuk menghilangkan mode operasi snapping pada saat me-layout peta (atau sebaliknya), kemudian klik OK.
b. Menampilkan view pada layout window
Proses selanjutnya adalah menampilkan view dan membuat legenda serta elemen lainnya pada kerangka layout. Sebagai ilustrasi semua elemen layout akan dibuat komposisi petanya sebagai mana gambar-gambar dibawah ini.
Klik view frame button pada frame tool.
Arahkan kursor pada layout window (kursor berubah menjadi crosshair ‘+’), tempatkan crosshair pada sudut kiri atas window, tekan tombol mouse kiri dan tahan
ketika menyeret (drag) kursor kearah sudut kanan bawah kemudian lepaskan (drop) ketika tombol mouse dilepaskan maka muncul kotak view frame properties.
Pilih ‘CANADA’ pada view, kemudian klik OK.
c. Membuat legenda pada layout window
Klik dan tekan bagian kanan bawah dari frame tool untuk mem-pull down ikon, kemudian pilih legend frame.
Arahkan kursor pada layout window, kemudian tempatkan sudut kiri atas crosshair pada daerah yang diinginkan.
Tekan tombol mouse kiri dan tahan ketika menyeret (drag) kursor kearah sudut kanan bawah kemudian lepaskan (drop), ketika tombol mouse dilepas maka muncul kotak legen frame properties.
Pilih ‘P. NIAS’ pada view frame, kemudian klik OK.
d. Memberi judul peta
Klik text button pada tool bar.
Arahkan kursor pada posisi dimana teks judul peta akan ditempatkan, klik tombol kiri mouse, sesaat kemudian muncul Text Properties Windows.
Ketik ‘LUAS PROPINSI-PROPINSI DI NEGARA CANADA’
Arahkan kursor pada horizontal aligment, klik center aligment, setelah selesai klik OK.
e. Merubah jenis huruf
Klik teks yang akan di edit, sehingga muncul empat titik hitam di sekitar teks.
Arahkan kursor pada Window di menu bar, kemudian klik Show Symbol Window akan muncul symbol window pallet.
Klik font pallet, kemudian pilih jenis huruf dengan cara menggeser scrolling bar. Pada kolom size pilih ukuran 18 dan pada style, plih bold. Setelah selesai tutup symbol window.
f. Membuat scale bar
Klik dan tekan bagian kanan bawah dari frame tool pada tool bar untuk mem-pull down ikon, kemudian pilih scale bar frame.
Pindahkan kursor pada pada layout window, kemudian tempatkan sudut kiri atas crosshair pada daerah yang diinginkan. Tekan tombol mouse kiri dan tahan ketika menyeret (drag) kursor kearah sudut kanan bawah kemudian lepaskan (drop). Ketika tombol dilepas maka muncul kotak scale bar properties.
Pilih viewFrame : ‘CANADA’ pada viewFrame, pilih ‘kilometers’ untuk unit, isikan angka 7 untuk interval, dan buat nilai 0 unutk left divisions, selanjutnya klik OK.
g. Membuat north arrow
Pada tool bar klik dan tekan bagian kanan bawah frame tool untuk mem-pull down ikon, kemudian pilih north arrows.
Pindahkan kursor pada layout window, kemudian tempatkan sudut kiri atas crosshair pada daerah yang diinginkan. Tekan tombol mouse kiri dan tahan ketika menyeret kursor kearah sudut kanan bawah kemudian lepaskan.
Klik salah satu bentuk north arrow, kemudian klik OK.
h. Cara menyimpan Proyek ArcView.
Klik save button atau klik file pada menu bar selanjutnya pilih Save Project selanjutnya muncul Save project As Window.
Ketik ‘latihan_1’ untuk nama proyek pada file name, kolom dialog, arahkan pad direktori c untuk folder penyimpan, kemudian klik OK.
i. Printing Peta
Perangkat lunak arcView menyediakan banyak fasilitas untuk penolahan data spasial serta manageman database. Semua proses tersebut pada akhirnya bertujuab unutk menghasilkan suatu bentuk proses akhir data untuk pengambilan suatu keputusan.
Peta-peta serta data tabular hasil pengolahan dengan perangkat lunak arcView dapat dicetak/print-out sesuai dengan keinginan si pengguna data tersebut. Untuk mencetak data akhir tersebut langkah-langkahnya adalah :
1.Aktifkan file project akan dicetak.
2.Aktifkan layout window, sehingga muncul komposisi peta yang akan dicetak.
3.Arahkan kursor pada file di menu bar, kemudian klik print…., sesaat kemudian muncul print window dialog.
4.Klik setup button, untuk menentukan seting printer dan parameter percetakan. Sesaat kemudian muncul setup window.
- Catatan : Secara default perangkat lunak arcView akan menggunakan seting printer mengikuti deting printer pada perangkat lunak Window xx.
5.Pada kolom name : pilih jenis printer yang dipakai, pilih size : A4, kemudian pada orientation pilih option landscpae, selanjutnya klik OK 2x.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar